Hampir di Semua Negara di Eropa Menutup Wilayah Udaranya Untuk Rusia

Ski-jungleAkibat dari masalah yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, sebagian negara di Eropa menutup wilayah udaranya untuk maskapai dan penerbangan negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.

Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengumumkan serangkaian sanksi baru yang akan diberikan ke Rusia, termasuk larangan penerbangan Rusia menggunakan wilayah udara Uni Eropa.

Dilansir Euro Information, negara-negara Eropa memantau wilayah udara mereka dengan hati-hati, setelah Ukraina menutup wilayah udaranya untuk penerbangan komersial.

Bahkan, beberapa negara dari Uni Eropa sudah melarang penerbangan Rusia memasuki wilayah udara mereka.

Karena hal tersebut, Rusia juga melarang maskapai dari negara-negara ini memasuki wilayah udara Rusia.

Berikut Negara-negara yang Membatasi Perjalanan sebagai Tanggapan atas Invasi Rusia ke Ukraina:


Albania, Austria, Belarusia, Belgium, Bulgaria, Siprus, RepublikCeko, Denmark, Estonia, UniEropa, Prancis, Finlandia, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Moldova, Belanda, Makedonia Utara, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swiss, Inggris, Ukraina.

Negara-negara tersebut waspada akan apa yang sekarang sedang terjadi.

Dan juga sudah ada peringatan dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) yang semakin melebarkan jangkauan larangan terbang.

"Ada risiko penargetan yang disengaja dan kesalahan identifikasi pesawat sipil," kata EASA.

EASA juga mengatakan wilayah udara dalam jarak 100 mil laut dari perbatasan Rusia dengan Ukraina dapat menimbulkan risiko keselamatan.

"Kehadiran dan kemungkinan penggunaan berbagai sistem peperangan darat dan udara menimbulkan risiko tinggi bagi penerbangan sipil yang beroperasi di semua ketinggian dan tingkat penerbangan," tambahnya.

Direktur Jenderal Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA), Willie Walsh, menggambarkan eskalasi peristiwa di Ukraina sebagai hal yang sangat menyedihkan.

Mengingat dalam hal penerbangan, keselamatan akan selalu menjadi prioritas yang utama.

Oleh karena itu, IATA membantu untuk memfasilitasi pembagian informasi yang relevan dan tepat waktu dengan maskapai penerbangan dari sumber pemerintah dan non-pemerintah.

"Hal itu bertujuan untuk mendukung maskapai penerbangan saat mereka merencanakan operasi mereka di sekitar penutupan wilayah udara di Ukraina dan sebagian Rusia," kata Willie Walsh, seperti yang dikutip dari Euro News, Senin (28/2).

Selain itu, Direktur Jenderal Dewan Bandara Internasional Eropa, Olivier Jankovec, juga mengatakan kalau bandara-bandara di wilayah yang menjadi pusat konflik tersebut terkena dampak kritis.

"Untuk setiap bandara, keselamatan penumpang dan personel adalah yang terpenting, dan manajemen situasi krisis yang cepat dan efektif selalu diutamakan ketika operasi terganggu.

Pikiran kami bersama rekan-rekan kami saat mereka menanggapi keadaan darurat ini," ujar Olivier Jankovec.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah Filipina Sudah Buka Pintu Masuk Bagi Pariwisata Asing, Berikut Syarat Masuknya