Pemerintah Filipina Sudah Buka Pintu Masuk Bagi Pariwisata Asing, Berikut Syarat Masuknya

Jakarta - Filipina telah mengizinkan turis asing untuk masuk pada Kamis (10/2) lalu.

Hal ini menjadikan negara tersebut sebagai negara Asia Tenggara terbaru yang memutuskan untuk melonggarkan pembatasan perjalanan setelah 2 tahun ditutup karena pandemi COVID-19.

Dilansir Travel+Leisure, Filipina telah memunculkan kembali perjalanan bebas visa dan tak lagi mengharuskan turis yang sudah divaksinasi secara lengkap untuk karantina di fasilitas pemerintah.

Nantinya, untuk masuk ke Filipina turis akan diminta menunjukkan bukti tes PCR COVID-19 dengan hasil negatif yang diambil 48 jam setelah keberangkatan.

Bukan hanya itu saja, para turis juga diminta untuk memantau sendiri keadaannya apakah bergejala atau tidak, selama tujuh hari setelah kedatangan.

Sementara, turis asing yang tidak divaksinasi harus melakukan karantina di fasilitas pemerintah, pada hari kelima harus melakukan tes COVID-19 dengan hasil negatif, dan selanjutnya harus karantina sendiri di rumah atau tempat yang mereka menginap.

Untuk turis yang berusia di bawah 18 tahun dibebaskan dari persyaratan vaksinasi.

"Kami juga menyadari bahwa tidak ada ruang untuk berpuas diri mengingat infection yang tidak dapat diprediksi," kata Menteri Pariwisata Filipina, Berna Romulo-Puyat, seperti yang dikutip dari Ski-jungle, Sabtu (12/2).

"Kami akan memantau situasi dengan cermat dan memastikan bahwa protokol kesehatan dan keselamatan diterapkan secara ketat di semua tempat pariwisata," tambahnya.

Keputusan untuk melonggarkan pembatasan perbatasan datang karena negara-negara Asia Tenggara lainnya juga kembali menyambut turis asing untuk masuk ke negaranya.

Negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Indonesia dan Thailand baru-baru ini juga membuka pembatasan perjalanan untuk turis asing.

Bahkan Thailand berani untuk memperkenalkan kembali perjalanan bebas karantina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hampir di Semua Negara di Eropa Menutup Wilayah Udaranya Untuk Rusia